Taipei Economic and Trade Office (TETO) menjadi tuan rumah resepsi Hari Nasional Republic of China (Taiwan) ke-108 Tahun di Hotel Borobudur di Jakarta pada malam 8 Oktober 2019. Para undangan termasuk pejabat pemerintah Indonesia, anggota parlemen, para diplomatik, komunitas Tionghoa, pengusaha Taiwan, cendekiawan, seniman dan budayawan sekitar 800 orang dari semua lapisan masyarakat menghadiri acara tersebut.
Pada resepsi ini, Kepala TETO John Chen dalam pidatonya menyatakan bahwa kinerja keseluruhan negara Taiwan cukup menarik. Dalam hal ekonomi, menurut "World Competitiveness Report 2018" dari Swiss World Economic Forum (WEF), Taiwan berada di peringkat ke-13 di dunia, dan ke-4 di kawasan Asia-Pasifik. Taiwan memiliki peringkat sebagai salah satu dari empat teratas inovator super bersama Jerman, Amerika Serikat, dan Swiss. Kestabilan ekonomi secara keseluruhan menempati urutan pertama di dunia, dan sistem keuangan menduduki peringkat ke tujuh di dunia. Lingkungan investasi Taiwan terus membaik, dan menarik lebih banyak investasi asing, misalnya, raksasa server global "Supermicro" telah menginvestasikan total NT$ 10 miliar di Taiwan, dan Google mengumumkan bahwa mereka akan memperluas investasi dan operasinya di Taiwan. Di sisi lain, tahun ini kami membawa dana investasi terbesar dalam sejarah dari pengusaha Taiwan yang dulunya investasi di China, dan sekarang pulang kembali ke Taiwan untuk berinvestasi. Dari awal tahun sampai September ini, jumlah investasi telah mencapai NT$ 580 miliar, menciptakan lebih dari 28.500 lapangan pekerjaan.
Dengan semangat yang berorientasi pada humanisme dari "Kebijakan Baru ke Arah Selatan" Taiwan, interaksi dan pertukaran masyarakat antara kedua negara menjadi lebih dekat. Saat ini, ada sekitar 300.000 orang Indonesia yang bekerja, belajar, dan tinggal di Taiwan. Di antaranya ada sekitar 260.000 pekerja migran Indonesia. Gaji, asuransi kesehatan, dan kesejahteraan Taiwan untuk pekerja migran Indonesia adalah yang terbaik diantara pekerja migran asing lainnya. Selain itu juga ada sekitar 12.000 orang pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan, dan program produksi dan pembelajaran "2 + i" yang dipromosikan oleh Taiwan dan Indonesia (lulusan perguruan tinggi multi-teknologi Indonesia yang datang ke universitas sains dan teknologi Taiwan untuk belajar selama dua tahun, bisa magang di perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi di Taiwan selama satu tahun) . Pemerintah Taiwan dan berbagai universitas menawarkan berbagai beasiswa bagi siswa Indonesia, serta berbagai program pelatihan profesional yang dijalankan oleh pemerintah Taiwan dan pihak swasta. Kesemuanya ini bertepatan dengan slogan "Meningkatkan Sumber Daya Manusia" yang digalakkan oleh presiden Jokowi. Cinta kasih kemanusiaan Taiwan tidak pernah reda. Saat gempa bumi tsunami di pulau Lombok, kota Palu dan provinsi lain di Sulawesi Tengah tahun lalu, sumbangan dana pemerintah dan swasta Taiwan secara keseluruhan telah melebihi 2,86 juta dolar AS. Sebagian dana digunakan untuk membangun kembali sekolah-sekolah, pusat kegiatan Islam, donasi tanggul, mobil ambulan, pakaian dan makanan lainnya di daerah bencana. Cinta kasih Taiwan memberikan secercah harapan baru dibalik musibah bencana.
Kerja sama antara Taiwan dan Indonesia tidak terbatas pada hal ini saja. Kerja sama pertanian, pencegahan dan pengendalian demam berdarah, pemetaan tanah, perawatan medis, proses pembuangan sampah, dan daur ulang adalah bidang kerja sama yang substantial antara kedua negara. Dengan Kebijakan Baru ke Arah Selatan yang terus dipromosikan ini, yakin kerja sama win win solusi yang erat antara Taiwan dan Indonesia ini akan terus meningkat.
Dalam acara resepsi Perayaan Nasional ROC (Taiwan) tahun ini, selain diikuti oleh sejumlah outlet Taiwan yang terkenal seperti Din Tai Fung, Chatime, Xing Fu Tang, Snowmonsters, dan kopi "Golden Malabar" yang didirikan oleh perusahaan Taiwan selama bertahun-tahun di Indonesia, resepsi Hari Nasional tahun ini juga dipajangkan patung es besar dari gedung Taipei 101, memungkinkan para tamu untuk merasakan "Taiwan Taste " di Indonesia. Selain itu, tahun ini juga ditayangkan film Hari Nasional "Berani dan Percaya Diri, Berlayar dengan Dunia" yang diproduksi oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan, yang memungkinkan para tamu undangan untuk belajar tentang sains dan teknologi Taiwan dan perkembangan ekonomi politik melalui film itu, untuk melihat keindahan pemandangan alam Taiwan, dan untuk mengenal beragam budaya Taiwan. Resepsi Perayaan Nasional berakhir dengan berkah yang meriah dari para tamu undangan.