Director General Isaac Chiu menuliskan sebuah artikel menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk mendukung partisipasi Taiwan dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga Taiwan dapat berkolaborasi dengan negara-negara di seluruh dunia, membangun atas pencapaian masa lalu, dan melangkah maju ke masa depan. Teks lengkapnya diterbitkan pada 16 September di media Nusantara Jaya News
Dalam penyampaiannya, Director General Isaac Chiu menekankan bahwa Taiwan memiliki pemerintahan, militer, mata uang, dan paspor sendiri, menjalin hubungan diplomatik dengan banyak negara, dan kedaulatannya tidak diragukan lagi. Namun, interpretasi yang keliru oleh China terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758, yang dikaitkan dengan “Prinsip Satu China” untuk membingungkan persepsi internasional, telah lama menghalangi partisipasi Taiwan dalam sistem PBB. Faktanya, resolusi tersebut hanya membahas perwakilan China di PBB, tidak menyebut Taiwan, dan tentu saja tidak mengizinkan China untuk mewakili Taiwan.
Artikel Director General Isaac Chiu merujuk pada “Strategi Tiga Rantai” yang dipromosikan oleh pemerintah Taiwan: rantai nilai demokratis global, kerja sama keamanan yang luas di rantai pulau pertama Indo-Pasifik, dan perlindungan industri dasar kritis dari kendali otoriter melalui rantai pasokan “non-merah”. Sejak dimulainya perang dagang AS-China pada 2018, Perusahaan-perusahaan Taiwan secara bertahap memindahkan basis produksi ke Indonesia, dengan jumlah pabrik Taiwan yang beroperasi di Jawa Timur terus meningkat. Selain itu, promosi kebijakan global AS untuk melawan “penyalahgunaan asal negara” menjadi bukti bahwa Taiwan dan Indonesia memiliki ruang lingkup yang signifikan untuk pertumbuhan kerja sama dalam kerangka “rantai pasokan non-merah”.
Director General Isaac Chiu menyoroti bahwa pemerintah Taiwan mengintegrasikan kemampuan pertahanan nasional, teknologi, dan ekonomi untuk mendorong “diplomasi komprehensif,” dengan tujuan berkolaborasi dengan negara-negara termasuk Indonesia dalam kerangka PBB.
Director General Isaac Chiu menekankan bahwa meskipun Taiwan telah lama dikecualikan dari PBB, Taiwan terus mempromosikan perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia. Saat PBB merayakan ulang tahun ke-80, komunitas internasional seharusnya mengakui kontribusi dan nilai-nilai Taiwan, bekerja sama dengan Taiwan untuk bekerjasama dan melangkah maju.
